My Mind Begadang [re-mastered]







“Huah, gara-gara UN dibatalkan liburan tambah panjang lalu jadwal baru, semoga gak ada lagi yang namanya pengunduran waktu ” .Itulah kata diriku ,akhirnya begadang deh dan ini kesempatan gue nih buat ngepost lagi soalnya kalo sudah buka internet ya begitulah .

jadi mau ngomong apa lagi nih karena nighteffect jadi padahal tidur malam itu kurang baik juga ya

Masalah yang lagi di hadapin gue sekarang ini : tas hilang di tempat misterius (tapi gak horor juga tempatnya),UN diundur (semoga gak lagi diundur ) ,dan dll (karena malas nyebutin semua nanti ketauan) ,OK gue mau bahas kalau UN diundur lagi (karena dari 11 provinsi di tempat gue juga kena )

Misal UN diundur lagi ke hari senin : kelas 10 dan 11 dapat libur panjang , tapi banyak pelajaran yang harus dikejar langsung , kelas 12 makin kurang mentalnya untuk mengerjakan yang tadinya enreginya kayak super saiya yaitu 1000 % menjadi 0,01% (ngigau, gak sekecil itu kale) ,walaupun sudah diundur tetapi menurut gue tetep aja tuh kelas 12 nya bagi yang jurusan IPA masih takut sama yang namanya FISiKA dan MATEMATIKA (heran tapi nyata)*maaaf , tapi ini kenyataannya kak (khilaf gue nulis) .Dan, mengapa kedua pelajaran itu sangat sulit untuk dicerna dengan otak kita dalam fakta hanya 2 dari 10 yang dapat memahami pelajaran fisika dan 5 dari 10 paham matematika (lagi – lagi fakta ngeyel) Dan hal ini semoga tak akan terjadi pada anak SMP .

Dan katanya tahun ini adalah UN terakhir (horay !!!) dan mungkin saya harapkan untuk menggantina dengan yang lebih berguna daripada UN yang hanya mengandalkan mental saja heran ya dengan anak – anak muda jaman sekarang ,kalau ada ujian pasti bilangnya ” oh , bunuhlah diriku asalkan kau tidak bertemu dengan ujian ini “, dan akhirnya bunuh diri -_- .Emang nyawa itu dapat didapatkan lagi dengan murahnya (kayak nyawa kucing donk hehehe >_< ) mungkin saya nanti akan berpikir lagi kalau misal UN benar – benar akan di hapuskan, karena di negara maju aja gak ada tuh yang namanya UN

Kalau solusi versi saya misal UN dihapuskan :
  • Murid – murid nanti akan berkonsultasi kepada guru dengan bidang yang bersangkutan misal = ada murid yang mau menjadi dokter maka dia akan konsultasi ke guru yang bidangnya kimia dan biologi / kalo muridnya mau menjadi ilmu politik maka dia harus berminat ke bidang matpel (Mata pelajaran) Pkn,Sosiologi,ekonomi,dll
  • Lalu nanti ,dia akan mendapat pembelajaran bagaimana cara orang itu bekerja misal = dian mau menjadi seorang akuntan ,maka dian akan mendapat pembekalan materi dari akuntan yang profesional.
  • Nanti setelah itu, akan dites sesuai bakat dan minat menurut point yang kedua tadi dan nanti setelah dia lulus baru menulis angket / kuesioner keputusanku yang berisi minat dan alasan dan ada tempat untuk bekerja di mana dia nanti .
  • Jika Dia tidak masuk ke minat yang diinginkan maka akan diwawancara secara psikologis untuk menentukan dimana nanti dia bekerja
  • Dan saya berpikir kalau anak IPA bisa masuk ke IPS itu masih bisa dipertahankan ? saya rasa itu perlu dirancang ulang karena itu anggapannya tidak memiliki pendirian yang teguh
  • Tetapi sebelum dia bekerja di perusahaan itu maka dia harus kuliah untuk mengejar gelar ,dan dia boleh magang langsung (atau ? ini masih perlu dipertimbangkan lagi nih )
  • Dan itu semua memakai sitem point + pertimbangan juri (point 3) untuk keputusan yang tepat sehingga point ke 4 tidak diperlukan Mungkin, Itulah solusi yang dapat saya pertimbangkan jika seandainya UN benar – benar di hapus .Dan saya harap tidak ada sistem manipulasi nilai karena itu akan membuat Indonesia tanah air tercinta tercemar lagi .! well gut nicht everyone ! (post selanjutnya besok pagi aja)




Re-mastered ver


hmm, inilah yang membuat semangat nulis mulai berkurang dan isi posting ini yang membuat aku sedikit kritis terhadap pembagian IPA dan IPS (kalo sekarang IA dan IS / MIPA dan IPS ). karena menurutku sistem pembagian tersebut masih kurang efektif untuk beberapa aspek dari yang IPA nanti kalo lulus bisa masuk ke ilmu sosial sedangkan ilmu sosial ngga bisa masuk di rumpun sains. padahal kalo dilihat dari sistem pembagian di luar negeri lebih bebas daripada di indonesia sendiri. maka dari itu perhatikanlah buku yang sedang anda pelajari maka anda akan lebih tau kalo pembagian IPA dan IPS itu "kurang tepat" (mahasiswa berkata) ......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NUDC 2017 : planning to success

Sertifikasi RSA ? review soal dan prospeknya

[STORY] WISUDA STIENDO BANJARMASIN 2017