[Reflection] Opini tentang berwirausaha

okay, jadi yang membuat aku harus menulis di hari minggu ini adalah ini :

https://today.line.me/id/article/f45e59b2a9e18fee78ed8751ecd314c39aabd735d8bb565c1fb45a088b95d8f1

dan acara talk show di kampus STIEI banjarmasin yang bertemakan " you can be the next entrepreneur"

talkshow yg diadakan tanggal 6 mei 2017 


awalnya sih aku ngga mau ikut karena aku harus bayar dan mungkin pada tanggal itu ada kesibukan di luar (acara luar). dan alhasil aku "diundang" dalam acara kampus sendiri. Jam 8 pagi aku datang ke aula STIEI dan menunggu 30 menit untuk acara seminar tersebut dan akhirnya acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan (seperti biasa, prosedur lama).

tetapi yang ingin aku lihat adalah apa yang akan diberikan oleh kedua narasumber talkshow ini yaitu Pak Taufik Hidayat  dan Pak Zulkifli (franchiser wong solo cab. kalsel). Awal pembicaraan dimulai dengan pa yafiz (dosen STIEI + coach) sebagai moderator dan pak taufik memulai kisah kehidupannya yang dimulai dengan bekerja di kalimantan post hingga menjadi kontraktor bidang alat kesehatan bersama pak zulkifli.

Pak taufik dan Pak zulkifli ini di dalam  acara seminar talkshow lebih menceritakan kehidupan mereka hingga bisa menjadi "sukses " di bidang yang mereka geluti sekarang ini. Dan point - point penting yang aku dapat dari seminar ini adalah

"di dalam kehidupan ini, kitalah yang menentukan siapa diri kita walaupun mereka (pa taufik dan pak zulfikli) pernah menjadi seorang "bawahan" seseorang, tetapi mereka juga bangkit dari seorang pegawai menjadi seorang pemilik usaha dengan cara mereka sendiri dan 1 hal yang penting adalah : ketika membuat suatu usaha, bangun usah itu secara bersama".

dari kesimpulan yang mungkin aku buat ini merefleksikanku saat aku membuat usaha dan akhirnya lenyap tanpa kabar karena aku melakukannya seorang diri dandari perjalan hidup seseorang sangatlah beda dengan apa yang kita dengar dalam seminar. jujur, aku sudah pernah mengikuti seminar kewirausahaan dan alhasil isi seminar itu sama dan perbedaannya sedikit sekali. tetapi dari situlah kita akan sadar kalau menjadi seorang 'entrepreneur" bukannlah hal yang mudah jika kita "bermalas - malasan".

Dan soal LINE TODAY yang barusan aku baca agak berhubungan dengan ini tapi ini lebih persuasif karena dalam isi artikel tersebut mengatakan


" jadilah wirausaha ,jangan jadi pegawai"


dari kata - kata tersebut banyak yang komen pro yang sebenarnya membuat saya berpikir

" kalo semua orang di Indonesia mau berwirausaha, terus siapa "member" nya ?"

kata - kata opini ku di atas ini sebenarnya juga masih agak kurang tepat karena untuk menjadi seorang wirausaha yang melalui proses ( be employee first , be a self-employee and be an owner) menjadi seorang pegawai itu tidaklah harus dianggap rendah, tetapi itu adalah proses yang akan berjalan  dan pasti kebanyakan berkendala di masalah "modal". entah di setiap seminar usaha/ entrepreneur pasti selalu bilang masalah modal bagi mereka yang "mau baru bikin usaha".


Opini saya : please, jangan jadi orang yang langsung memikirkan "uang" kalo mau berusaha. setiap orang pasti punya masalah dan kendala dan dari situlah kita harus menjadi "unik". kalau dalam menjual barang disebut " Selling unique point" ( faktor unik saat menjual).....

dan ini penutup kata " Be a entrepreneur is not about having a lot a good business but it is about how to make a good business" ......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NUDC 2017 : planning to success

Sertifikasi RSA ? review soal dan prospeknya

[STORY] WISUDA STIENDO BANJARMASIN 2017